A. Pengertian Humas
Hubungan Masyarakat, atau sering disingkat humas (bahasa Inggris :
public relation) adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih
baik, sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu
individu / organisasi. Sebagai sebuah profesi. mendidik, meyakinkan,
akan sesuatu atau membuat masyarakt mengerti dan menerima sebuah
institusi.
Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program –
program sebuah institusi dalam mengambil tindakan secara sengaja dan
terencana dalam upaya – upayanya mempertahankan, dan memelihara
pengertian bersama antara organisasi dan masyarakatnya.
B. Komponen – Komponen
1. kegiatan konseling
2. penelitian
3. hubungan dengan media
4. pulbisitas
5. hubungan dengan komunitas
6. kegiatan masyarakat
7. kegiatan pemerintah
8. kejadian yang berkenaan dengan manajemen
9. hubungan industry
10. hubungan keuangan
11. hubungan multikultur
12. peristiwa khusus
13. komuniksi pemasaran
C. Tujuan Kerjasama Sekolah dengan Masyarakat
Sebagai bahan perbandingan, anda dapat mempelajari tujuan hubungan
sekolah dengan masyarakat yang dikemukakan oleh L. Hagman sebagai
berikut:
1. Untuk memperoleh bantuan dari orang tua murid/masyarakat. Untuk
melaporkan perkembangan dan kemajuan, masalah dan prestasi-prestasi yang
dapat dicapai sekolah.
2. Untuk memajukan program pendidikan.
3. Untuk mengembangkan kebersamaan dan kerjasama yang erat, sehingga
segala permasalahan dan lain-lain dapat dilakukan secara bersama dan
dalam waktu yang tepat.
Dari berbagai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan sekolah dengan masyarakat sebenarnya bertujuan untuk meningkatkan:
- Kualitas pembelajaran. Kualitas lulusan sekolah dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotor hanya akan dapat tercipta melalui proses pembelajar di kelas maupun di luar kelas. Proses pembelajaran yang berkualitas akan dapat dicapai apabila didukung oleh berbagai pihak termasuk orang tua murid/masyarakat.
- Kualitas hasil belajar siswa. Kualitas belajar siswa akan tercapai apabila terjadi kebersamaan persepsi dan tindakan antara sekolah, masyarakat dan orang tua siswa. Kebersamaan ini terutama dalam memberikan arahan, bimbingan dan pengawasan pada anak/murid dalam belajar. Karena itu peningkatan kemitraan sekolah dengan orang tua murid dan masyarakat merupakan prasyarat yang tidak dapat ditinggalkan dalam konteks peningkatan mutu hasil belajar.
- Kualitas pertumbuhan dan perkembangan peserta didik serta kualitas masyarakat (orang tua murid) itu sendiri. Kualitas masyarakat akan dapat dibangun melalui proses pendidikan dan hasil pendidikan yang handal. Lulusan yang berkualitas merupakan modal utama dalam membangun kualitas masyarakat di masa depan.
- Ini berarti segala program yang dilakukan dalam kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat harus mengacu pada peningkatan kualitas pembelajaran, kualitas hasil belajar dan kualitas pertumbuhan/ perkembangan peserta didik. Apabila hal tersebut dapat kita lakukan, maka persepsi masyarakat tentang sekolah akan dapat dibangun secara optimal.
D. Prinsip Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Apabila kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat ingin berhasil
mencapai sasaran, baik dalam arti sasaran masyarakat/orang tua yang
dapat diajak kerjasama maupun sasaran hasil yang diinginkan, maka
beberapa prinsip-prinsip pelaksanaan di bawah ini harus menjadi
pertimbangan dan perhatian.
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam
pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Integrity
Prinsip ini mengandung makna bahwa semua kegiatan hubungan sekolah
dengan masyarakat harus terpadu, dalam arti apa yang dijelaskan,
disampaikan dan disuguhkan kepada masyarakat harus informasi yang
terpadu antara informasi kegiatan akademik maupun informasi kegiatan
yang bersifat non akademik.
2. Continuity.
Prinsip ini berarti bahwa pelaksanaan hubungan sekolah dengan
masyarakat, harus dilakukan secara terus menerus. Jadi pelaksanaan
hubungan sekolah dengan masyarakat jangan hanya dilakukan secara
insedental atau sewaktu-waktu, misalnya hanya 1 kali dalam satu tahun
atau sekali dalam satu semester/caturwulan, atau hanya dilakukan oleh
sekolah pada saat akan meminta bantuan keuangan kepada orang
tua/masyarakat.
3. Coverage
Prinsip ini juga mengandung makna bahwa segala informasi hendaknya
lengkap, akurat dan up to date. Lengkap artinya tidak satu informasipun
yang harus ditutupi atau disimpan, padahal masyarakat/orang tua murid
mempunyai hak untuk mengetahui keberadaan dan kemajuan (progress)
sekolah dimana anaknya belajar
4. Simplicity (Kesederhanaan)
Prinsip ini menghendaki agar dalam proses hubungan sekolah dengan
masyarakat yang dilakukan baik komunikasi personal maupun komunikasi
kelompok pihak pemberi informasi (sekolah) dapat menyederhanakan
berbagai informasi yang disajikan kepada masyarakat. Informasi yang
disajikan kepada masyarakat melalui pertemuan langsung maupun melalui
media hendaknya disajikan dalam bentuk sederhana sesuai dengan kondisi
dan karakteristik pendengar (masyarakat setempat).
5. Constructiveness (Konstuktif)
Prinsip ini juga berarti dalam penyajian informasi hendaknya obyektif
tanpa emosi dan rekayasa tertentu, termasuk dalam hal ini
memberitahukan kelemahan-kelemahan sekolah dalam memacu peningkatan mutu
pendidikan di sekolah. Prinsip ini juga berarti bahwa informasi yang
disajikan kepada khalayak sasaran harus dapat membangun kemauan dan
merangsang untuk berpikir bagi penerima informasi.
6. Adaptability (Penyesuaian)
Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya disesuaikan
dengan keadaan di dalam lingkungan masyarakat tersebut. Penyesuaian
dalam hal ini termasuk penyesuaian terhadap aktivitas, kebiasaan, budaya
(culture) dan bahan informasi yang ada dan berlaku di dalam kehidupan
masyarakat. Bahkan pelaksanaan kegiatan hubungan dengan masyarakat pun
harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Misalnya saja masyarakat
daerah pertanian yang setiap pagi bekerja di sawah, tidak mungkin
sekolah mengadakan kunjungan (home visit) pada pagi hari.
E. Tugas Pokok
Tugas pokok hubungan sekolah dengan masyarakat antara lain:
1. Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya.
2. Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat
langsung memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang
memerlukannya.
3. Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang
permasalahan dan informasi yang akan disampaikan atau yang menarik
perhatian masyarakat pada saat tertentu.
4. Membantu pemimpin dalam mengembangkan rencana dan kegiatan
lanjutan yang berhubungan dengan pelaksanaaan kepada masyarakat sebagai
akibat dari komunikasi timbal balik dengan pihak luar, yang ternyata
menumbuhkan harapan untuk penyempurnaaan kegiatan yang telah dilakukan
oleh organisasi.
5. Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah pendidikan.
6. Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja sama.
7. Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan.
8. Menunjukkan pergantian keadaan pendapat umum.
9. penyelenggaraan rapat komite sekolah
10. kerja sama dengan komite sekolah
11. kerjasama dengan pengurus yayasan
12. kerjasama dengan mass media
13. kerjasama antar sekolah
14. pengelolaan kesejahteraan warga sekolah
15. pengembangan usaha koperasi sekolah
16. kerjasama mencari donatur/mengembangkanusaha dana
17. mengelola laporan bidang kurikulum,bidang kesiswaan,bidang kepegawaian dan bidang sarana prasarana.
F. Jenis Kegiatan dengan Masyarakat
Kegiatan Eksternal
Kegiatan ini selalu berhubungan atau ditujukan kepada instansi atasan
dan masyarakat di luar sekolah. Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan
dalam hal ini yakni:
a. Indirect act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan
masyar\akat melalui perantara media tertentu seperti misalnya: informasi
lewat televisi, penyebaran informasi lewat radio, penyebaran informasi
melalui media cetak, pameran sekolah dan berusaha independen dalam
penerbitan majalah atau buletin sekolah.
b. Direct act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan
masyarakat melalui tatap muka, misalnya: rapat bersama dengan komitte
sekolah, konsultasi dengan tokoh masyarakat, melayani kunjungan tamu dan
sebagainya.
Kegiatan Internal
Kegiatan ini merupakan publisitas ke dalam, sasarannya adalah warga
sekolah yang bersangkutan yaitu para pendidik, karyawan, dan peserta
didik. Kegiatan ini juga dapat dilakukan dengan dua kemungkinan yakni:
a. Indirect act adalah kegiatan internal melalui penyampaian
informasi melalui surat edaran; penggunaan papn pengumuman di sekolah;
penyelenggaraan majalah dinding; menerbitkan buletin sekolah untuk
dibagikan pada warga sekolah; pemasangan iklan/pemberitahuan khusus
melalui mass media; dan kegiatan pentas seni.
b. Direct act adalah kegiatan internal yang dapat berupa:
rapat dewan guru; upacara sekolah; karyawisata/rekreasi bersama; dan
penjelasan pada berbagai kesempatan.
F. Tujuan
Hubungan sekolah dengan masyarakat dibangun dengan tujuan popularitas
sekolah di mata masyarakat. Popularitas sekolah akan tinggi jika mampu
menciptakan program-program sekolah yang bermutu dan relevan dengan
kebutuhan dan cita-cita bersama dan dari program tersebut mampu
melahirkan sosok–sosok individu yang mapan secara intelektual dan
spiritual. Dengan popularitas ini sekolah eksis dan semakin maju. Tujuan
hubungan sekolah dengan masyarakat diantaranya sebagai berikut:
- Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan sekolah situasi dan perkembangannya.
- Menampung sarana-sarana dan pendapat-pendapat dari warga sekolah dalam hubungannya dengan pembinaan dan pengembangan sekolah.
- Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya kerja sama antar warga sekolah sendiri.
Sedangkan menurut Mulyasa (2007: 50), tujuan dari hubungan sekolah
dengan masyarakat adalah: (1) memajukan kualitas pembelajaran dan
pertumbuhan peserta didik; (2) memperkokoh tujuan serta meningkatkan
kualitas hidup dan penghidupan masyarakat; dan (3) menggairahkan
masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah.
0 comments:
Posting Komentar