Rabu, 02 November 2011

Peranan Kepala Sekolah


1.        KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ORGANISATOR
Organisasi adalah suatu kebersasamaan dan interaksi serta saling ketergantungan individu-individu yang bekerja ke arah tujuan yang bersifat umum dan hubungan kerja samanya telah diatur sesuai dengan struktur yang telah di tentukan

Atau organisasi juga diartikan sebagai kumpulan orang-orang yang saling bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama, dalam hal ini kepala sekolah sebagai organisator berarti kepala sekolah harus mampu menghimpun dan mengkoordinasikan sumber daya manusia serta sumber material sekolah yang dimiliki agar setiap sumber daya baik manusia maupun material dapat digunakan secara efektif dan efisien. Sehingga tujuan dari kegiatan pendidikan sekolah dapat berjalan lancar.
Kepala sekolah sebagai organisator juga berarti bahwa kepala sekolah itu merupakan seorang manajer (pemimpin)
Menurut stoner ada delapan macam fungsi seorang menajer yang perlu dilaksanakan dalam suatu organisasi, yaitu bahwa para manajer:
a.      Kepala sekolah bekerja dengan, dan melalui orang lain, pengertian orang lain tidak lain hanya para guru,staf,siswa,dan orang tua siswa, melainkan termaksuk atasan kepala sekolah, para kepala sekolah lain serta pihak-pihak yang perlu berhubungan dan bekerja sama.
b.      Kepala sekolah bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan, keberhasilan dan kegagalan bawahan adalah suatu cerminan langsung keberhasilan atau kegagalan kepala sekolah.
c.       Dengan waktu dan sumber yang terbatas mampu menghadapi berbagai persoalan, dengan segala keterbatasan kepala sekolah harus dapat mengatur pemberian TUGAS secara tepat.
d.      Kepala sekolah harus berfikir secara analistik dan konsepsional, fungsi ini berarti kepala sekolah harus dapat memecahkan persoalan melalui suatu analisis, kemudian menyelasaikan persoalan dengan suatu solusi yang feasible.
e.      Kepala sekolah sebagai juru penengah, dalam lingkungan sekolah sebagi suatu organisasi, didalamnya terdiri manusia yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda; perangai keinginan, pendidikan dan latar belakang sosial. Sehinnga memungkinkan terjadi perselisihan, di sini kepal sekolah harus turun tangan sebagai pelerai atau penengah.
f.        Kepala sekolah sebagai seorang politisi, sebagai seorang politisi, berarti bahwa kepala sekolah harus selalu berusaha meningkatkan tujuan organisasi serta mengembangkan program jauh ke depan
g.      Kepala sekolah adalah seorang diplomat, dalam peranan sebagai diplomat dalam berbagai macam pertemuan kepala sekolah adalah wakil resmi dari sekolah yang dipimpinya.
h.      Pengambil keputusan yang sulit, apabila terjadi kesulitan-kesulitan seperi:dana, persolan pegawai, perbedaan pendapat maka kepala sekolah diharapkan berperan sebagai orang yang dapat menyelesaikan persolan yang sulit tersebut.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai organisator/ manajer seorang kepala sekolah harus memiliki 3 keterampilan:
1.    Technical skills
-          Menguasai pengetahuan tentang metode, proses, prosedur dan teknik melakukan kegiatan khusus
-          Kemampuan untuk memangfaatkan serta medayagunakan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan khusus tersebut
2.    Human skills
-          Kemampuan dalam memahami perilaku manusia dalam proses kerjasama
-          Kemampuan dalam memahami isi hati, sikap dan motif orang lain
-          Kemampuan berkomunikasi secara jelas dan efektif
-          Kemampuan menciptakan kerja sama yang efektif, kooperatif, praktis dan diplomatis
-          Mampu berperilaku yang dapat diterima
3.    Conseptual skills
-      Kemampuan analisis
-      Kemampuan berfikir rasional
-      Ahli dan cakap dalam berbagai macam konsepsi
-      Mampu menganalisis berbagai macam kejadia
-      Mampu mengantisipasikan berbagai perintah
-      Mampu mengenali berbagai macam kesempatan dan problem-problem sosial
Selain kemampuan diatas seorang kepala sekolah harus mampu menimbulkan semangat bagi semua staf, guru dan siswa dalam pencapaian tujuan yag telah ditetapkan serta kepala sekolah juga harus mampu memberi saran dan masukan.
2.    KEPALA SEKOLAH SEBAGAI EDUKATOR (PENDIDIK)
Beberapa defenisi mengenai edukator
Edukator adalah orang yang memajukan dan meningkatkan mental, moral, psikis dan pengetahuan seseorang melalui proses mengajar dan belajar, oleh karena itu education ditegeskan sebagai proses menanamkan
Memahami arti pendidikan harus dipelajari keterkaitannya dengan makna pendidikan, pendidikan adalah orang yang mendidik, sedangkan mendidik diartikan memberi latihan (ajaran,pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran sehingga pendidikan dapat diartikan  sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan
Sebagai seorang pendidik (edukator) kepala sekolah harus mampu menanamkan, memajukan dan meningkatkan paling tidak 4 macam nilai yaitu:
a.      Mental, hal-hal yang berkaitan dengan sikap batin dan watak manusia
b.      Moral, hal-hal yang berkaitan dengan ajaran baik buruk mengenai perbuatan,sikap dan kewajiban atau moral yang diartiakan sebagai akhlak, budi pekerti dan kesusilaan
c.       Fisik, hal-hal yang berkaitan dengan kondisi jasmani atau badan,kesehatan dan pemampilan manusia secara lahiriah
d.      Artistik, hal-hal yang berkaitan kepekaan manusia terhadap seni dan keindahan
Terahir yang perlu diperhatikan oleh setiap kepala sekolah terhadap perananya sebagai pendidik, mencakup dua hal pokok yaitu: sasaran atau kepada siapa perilaku sebagai pendidik itu diarahkan. Sedangyang kedua, yaitu bagaimana peranan pendidik itu dilaksanakan
Ada 3 kelompok sasaran utama, yaitu para guru ayau tenaga fungsional yang lain, tenaga administratif (staf) dan kelompok para siswa atau peserta didik. Ketiga sasaran tersebut merupakan manusia yang memiliki unsur kejiwaan dan fisik yang berbeda-beda antara manusia yang satu dan yang lain,seperti yang kita ketahui kehidupan manusia selalu dikendalikan dan ditentukan oleh faktor-faktor spikisyang ada di dalm dirinya serta kondisi fisik yang dimilikinya.
Disanping ketiga sasaran utama utama pelaksanaan peranaan kepala sekolah sebagai pendidik, terdapat pula kelompok sasaran lain, yang tidak kalah pentingnya kosrtibus mereka terhadap pembinaan kehidupan sekolah, yaitu; organisasi orang tua siswa, organisasi siswa,dan organisasi para guru
Keberhasilan ketiga organisasi tersebut dalam mewujudkan fungsinya tentu tidak dapat di lepaskan dari peranan kepala sekolah, khususnya peranan kepala sekolah sebagai pendidik. Sikap mental, moral, serta apresiasi dan persuasi positif terhadap berbagai kreasi seni. Kepala sekolah sangat berperan dan menjadi sumber motivasi yang kuat terhadap keberhasilan ketiga organisasi tersebut.
3.    KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR
Supervisi ialah pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar –mengajar  yang lebih baik.
Supervisi sebagai salah satu fungsi pokok dalam administrasi pendidikan,bukan hanya merupakan tugas perkejaan pada pengawas, tetapi juga tugas kepala sekolah terhadap guru-guru dan pegawai-pegawai sekolahnya
Tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan:
Supervisi adalah aktifitas menentukan kondisi/syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapai nya tujuan-tujuan pendidikan, melihat defenisi ini, maka tugas kepala sekolah  sebagai supervisor berarti bahwa dia hendaknya pandai meneliti,mencari, dan menentukan syarat-syarat manasajakah yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya sehingga tujuan-tujuan pendidikan disekolah itu semaksimal mungkin dapat tercapai.
Beberapa contoh”pertanyaan”  yang memberikan gambaran kepada kita betapa banyak kondisi atau syarat yang perlu diteliti dan diusahakan perbaikannya oleh kepala sekolah sebagai supervisor.
a.      Bagaimana keadaan gedung sekolah? Sudah memenuhi syarat atau belum? Bagaimana usaha memperbaikinya
b.      Apakah perlengkapan dan alat pelajaran cukup? jika belum bagaimana usaha untuk mencukupinya?Sudahkah memenuhi syarat psikologis dan didaktis?
c.       Bagaimana keadaan guru?
d.      Bagaimana semangat kerja guru dan pegawai sekolah? Bagaimana absensi mereka? Apa yang menjadi sebab?
e.      Bagaimana cara guru mengajar? Apakah sesuai dengan kurikulum yang berlaku? Adakah usaha mereka untuk memperbaiki metode mengajar?
f.        Bagaimana hasil pendidikan anak-anak? Apakah ada kemajuan?
g.      Bagaimana usaha yang dapat dilakukan untuk memperbaiki dan mempetinggi mutu guru? Dengan menambah kesejahteraan mereka? Dengan rapat kunjungan kelas, atau ugrading.
h.      Bagaimana sikap dan perasaan tanggung jawab guru dalam partisipasinya terhadap pembinaan dan kemajuan sekolah? Adakah sifat dan sifat kepemimpinan kepala sekolah yang kurang sesuai sehingga mempengaruhi situasi kehidupan sekolah pada umumya?
Dari delapan contoh pertanyaan tersebut sudah cukup memberi gambaran bahwa pekerjaan dan tanggung jawab kepala sekolah sebagai supervisor  pendidikan ternyata cukup berat dan sangat kompleks. Kepala sekokah bukan kepala kantor yang hanya duduk di belakang meja dengan pekerjaan menandatangani surat-surat urusan administrasi saja.
Dalam melaksanakan tugas sebagai supervisor. Kepala sekolah perlu memperhatiakan prinsip-prinsip sebagai berikut
a.      Supervisi harus bersifat konstuktif dan kreatif sehingga menimbulkan dorongan untuk bekerja
b.      Realistis dan mudah dilaksanakan
c.       Menimbulkan rasa aman kepada guru/ karyawan
d.      Berdasarkan hubungan profesional
e.      Haus memperhitungkan kesanggupan dan sikap guru/ pegawai
f.        Tidak bersifat mendesak (otoriter) karena dapat menimbulkan kegelisahan bahkan sifat antipati dari guru
g.      Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuatan pangkat, kedudukan dari kekuasan pribadi
h.      Supervisi tidak boleh bersifat mencari-cari kesalahan dan kekurangan (supervisi berbeda dengan inspeksi)
i.        Supervisi tidak dapat terlalu cepat mengharap hasil
j.        Supervisi hendaknya juga bersifat prefektif, korektif, dan kooperatif
Cepat lambatnya hasil supervisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor:
a.      Lingkungan masyarakat sekitar sekolah
b.      Besar kecilnya sekolah yang menjadi tanggung jawabnya.
c.       Tingkatan  dan sekolah
d.      Keadaan (kondisi) guru dan pegawai yang ada
e.      Kecakapan dan kemampuan kepala sekolah sendiri dalam tugasnya sebagai supervisor
Khususnya dalam bidang pembinaan kurikulum, tugas kepala sekolah sebagai supervisor sangat penting karena justru bidang ini adalah faktor yang ‘srtategis” untuk menentukan keberhasilan sekolah itu.
Beberapa langkah yang perlu dikerjakan antara lain:
a.      Mebimbing guru agar dapat memilih metode mengajar yang tepat
b.      Membimbing dan mengarahkan guru dalam pemilihan bahan pelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak dan tuntutan kehidupan masyarakat
c.       Mengadakan kunjungan kelas yang teratur, untuk observasi pada saat guru mengajar an selanjudnya didiskusikan dengan guru
d.      Pada awal tahun pelajaran baru, mengarahkan penyusunan silabus sesuai dengan kurikulum yang berlaku
e.      Menyelenggarakan rapat rutin untuk membawa kurikulum pelaksanannya disekolah
f.        Setiap akhir pelajaran menyelenggarakan penilaian bersama terhadap program sekolah
Selanjutnya sebagai implikasi tugas supervisor tersebut beberapa hal yang perlu dilakukan kepala sekolah sebagai pemimpin adalah;
a.      Mengetahui keadaan / kondisi guru dalam latar belakang kehidupan lingkungan dan sosial ekonominya, hal ini penting untuk tindakan kepemimpinannya
b.      Merangsang semangat kerja guru dengan berbagai cara
c.       Mengusahakan tersedianya fasilitas yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan guru
d.      Meningkatkan pastisipasi  guru dalam kehidupan sekolah
e.      Membina rasa kekeluargaan di lingkungan sekolah antar kepala ,guru, pegawai
f.        Mempercepat hubungan sekolah dengan masyarakat, khususnya BP3 dan orang tua murid
Pelaksanaan supervisi di sekolah selalu berkaitan dengan tipe menajemen pendidikan di sekolah. Dalam hubungan ini penjelasan Dr. Oteng Sutisna M.Sc. (1979:156) perlu kita perhatikan ialah bahwa dalam menajemen pendidikan disekolah yang demokratislah sekolah baru akan mampu menciptakan lingkungan hidup yang demokratis, dimana para guru sebagai pribadi-pribadi ikut serta dalam mengatur sekolah dan program pengajaran yang demokratis.
Oleh karena itu, kepala sekolah sebagai supervisor dan sekaligus sebagai pemimpin sekolah perlu memilih penggunaan menajemen pendidikan disokolah yang demokratis ini karena dengan demikian kepala sekolah akan banyak dibantu dengan datangnya banyak saran-saran yang berharga – dari anak buahnya (para guru) dan kepala sekolah yang bijaksana pasti mampu memilih pikiran-pikiran yang terbaik yang berasal dari guru.

0 comments:

Posting Komentar

SMK Plus Assuyuthiyyah " Belajar, Bangun, Bangkit dengan Keahlian untuk Masa Depan yang Gemilang "



By ViKrY'X MadZ
 

Popular Posts

Popular Posts this month

Popular Posts this week