1. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ORGANISATOR
Organisasi adalah suatu kebersasamaan dan interaksi serta saling
ketergantungan individu-individu yang bekerja ke arah tujuan yang
bersifat umum dan hubungan kerja samanya telah diatur sesuai dengan
struktur yang telah di tentukan
Atau organisasi juga diartikan sebagai kumpulan orang-orang yang
saling bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama, dalam hal ini kepala
sekolah sebagai organisator berarti kepala sekolah harus mampu
menghimpun dan mengkoordinasikan sumber daya manusia serta sumber
material sekolah yang dimiliki agar setiap sumber daya baik manusia
maupun material dapat digunakan secara efektif dan efisien. Sehingga
tujuan dari kegiatan pendidikan sekolah dapat berjalan lancar.
Kepala sekolah sebagai organisator juga berarti bahwa kepala sekolah itu merupakan seorang manajer (pemimpin)
Menurut stoner ada delapan macam fungsi seorang menajer yang perlu
dilaksanakan dalam suatu organisasi, yaitu bahwa para manajer:
a. Kepala sekolah bekerja dengan, dan melalui orang lain,
pengertian orang lain tidak lain hanya para guru,staf,siswa,dan orang
tua siswa, melainkan termaksuk atasan kepala sekolah, para kepala
sekolah lain serta pihak-pihak yang perlu berhubungan dan bekerja sama.
b. Kepala sekolah bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan,
keberhasilan dan kegagalan bawahan adalah suatu cerminan langsung
keberhasilan atau kegagalan kepala sekolah.
c. Dengan waktu dan sumber yang terbatas mampu menghadapi
berbagai persoalan, dengan segala keterbatasan kepala sekolah harus
dapat mengatur pemberian TUGAS secara tepat.
d. Kepala sekolah harus berfikir secara analistik dan
konsepsional, fungsi ini berarti kepala sekolah harus dapat memecahkan
persoalan melalui suatu analisis, kemudian menyelasaikan persoalan
dengan suatu solusi yang feasible.
e. Kepala sekolah sebagai juru penengah, dalam lingkungan
sekolah sebagi suatu organisasi, didalamnya terdiri manusia yang
mempunyai latar belakang yang berbeda-beda; perangai keinginan,
pendidikan dan latar belakang sosial. Sehinnga memungkinkan terjadi
perselisihan, di sini kepal sekolah harus turun tangan sebagai pelerai
atau penengah.
f. Kepala sekolah sebagai seorang politisi, sebagai seorang
politisi, berarti bahwa kepala sekolah harus selalu berusaha
meningkatkan tujuan organisasi serta mengembangkan program jauh ke depan
g. Kepala sekolah adalah seorang diplomat, dalam peranan sebagai
diplomat dalam berbagai macam pertemuan kepala sekolah adalah wakil
resmi dari sekolah yang dipimpinya.
h. Pengambil keputusan yang sulit, apabila terjadi
kesulitan-kesulitan seperi:dana, persolan pegawai, perbedaan pendapat
maka kepala sekolah diharapkan berperan sebagai orang yang dapat
menyelesaikan persolan yang sulit tersebut.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai organisator/ manajer seorang kepala sekolah harus memiliki 3 keterampilan:
1. Technical skills
- Menguasai pengetahuan tentang metode, proses, prosedur dan teknik melakukan kegiatan khusus
- Kemampuan untuk memangfaatkan serta medayagunakan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan khusus tersebut
2. Human skills
- Kemampuan dalam memahami perilaku manusia dalam proses kerjasama
- Kemampuan dalam memahami isi hati, sikap dan motif orang lain
- Kemampuan berkomunikasi secara jelas dan efektif
- Kemampuan menciptakan kerja sama yang efektif, kooperatif, praktis dan diplomatis
- Mampu berperilaku yang dapat diterima
3. Conseptual skills
- Kemampuan analisis
- Kemampuan berfikir rasional
- Ahli dan cakap dalam berbagai macam konsepsi
- Mampu menganalisis berbagai macam kejadia
- Mampu mengantisipasikan berbagai perintah
- Mampu mengenali berbagai macam kesempatan dan problem-problem sosial
Selain kemampuan diatas seorang kepala sekolah harus mampu
menimbulkan semangat bagi semua staf, guru dan siswa dalam pencapaian
tujuan yag telah ditetapkan serta kepala sekolah juga harus mampu
memberi saran dan masukan.
2. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI EDUKATOR (PENDIDIK)
Beberapa defenisi mengenai edukator
Edukator adalah orang yang memajukan dan meningkatkan mental, moral,
psikis dan pengetahuan seseorang melalui proses mengajar dan belajar,
oleh karena itu education ditegeskan sebagai proses menanamkan
Memahami arti pendidikan harus dipelajari keterkaitannya dengan makna
pendidikan, pendidikan adalah orang yang mendidik, sedangkan mendidik
diartikan memberi latihan (ajaran,pimpinan) mengenai akhlak dan
kecerdasan pikiran sehingga pendidikan dapat diartikan sebagai proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan
Sebagai seorang pendidik (edukator) kepala sekolah harus mampu
menanamkan, memajukan dan meningkatkan paling tidak 4 macam nilai yaitu:
a. Mental, hal-hal yang berkaitan dengan sikap batin dan watak manusia
b. Moral, hal-hal yang berkaitan dengan ajaran baik buruk
mengenai perbuatan,sikap dan kewajiban atau moral yang diartiakan
sebagai akhlak, budi pekerti dan kesusilaan
c. Fisik, hal-hal yang berkaitan dengan kondisi jasmani atau badan,kesehatan dan pemampilan manusia secara lahiriah
d. Artistik, hal-hal yang berkaitan kepekaan manusia terhadap seni dan keindahan
Terahir yang perlu diperhatikan oleh setiap kepala sekolah terhadap
perananya sebagai pendidik, mencakup dua hal pokok yaitu: sasaran atau
kepada siapa perilaku sebagai pendidik itu diarahkan. Sedangyang kedua,
yaitu bagaimana peranan pendidik itu dilaksanakan
Ada 3 kelompok sasaran utama, yaitu para guru ayau tenaga fungsional
yang lain, tenaga administratif (staf) dan kelompok para siswa atau
peserta didik. Ketiga sasaran tersebut merupakan manusia yang memiliki
unsur kejiwaan dan fisik yang berbeda-beda antara manusia yang satu dan
yang lain,seperti yang kita ketahui kehidupan manusia selalu
dikendalikan dan ditentukan oleh faktor-faktor spikisyang ada di dalm
dirinya serta kondisi fisik yang dimilikinya.
Disanping ketiga sasaran utama utama pelaksanaan peranaan kepala
sekolah sebagai pendidik, terdapat pula kelompok sasaran lain, yang
tidak kalah pentingnya kosrtibus mereka terhadap pembinaan kehidupan
sekolah, yaitu; organisasi orang tua siswa, organisasi siswa,dan
organisasi para guru
Keberhasilan ketiga organisasi tersebut dalam mewujudkan fungsinya
tentu tidak dapat di lepaskan dari peranan kepala sekolah, khususnya
peranan kepala sekolah sebagai pendidik. Sikap mental, moral, serta
apresiasi dan persuasi positif terhadap berbagai kreasi seni. Kepala
sekolah sangat berperan dan menjadi sumber motivasi yang kuat terhadap
keberhasilan ketiga organisasi tersebut.
3. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR
Supervisi ialah pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah
agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi
belajar –mengajar yang lebih baik.
Supervisi sebagai salah satu fungsi pokok dalam administrasi
pendidikan,bukan hanya merupakan tugas perkejaan pada pengawas, tetapi
juga tugas kepala sekolah terhadap guru-guru dan pegawai-pegawai
sekolahnya
Tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan:
Supervisi adalah aktifitas menentukan kondisi/syarat-syarat yang
esensial yang akan menjamin tercapai nya tujuan-tujuan pendidikan,
melihat defenisi ini, maka tugas kepala sekolah sebagai supervisor
berarti bahwa dia hendaknya pandai meneliti,mencari, dan menentukan
syarat-syarat manasajakah yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya
sehingga tujuan-tujuan pendidikan disekolah itu semaksimal mungkin dapat
tercapai.
Beberapa contoh”pertanyaan” yang memberikan gambaran kepada kita
betapa banyak kondisi atau syarat yang perlu diteliti dan diusahakan
perbaikannya oleh kepala sekolah sebagai supervisor.
a. Bagaimana keadaan gedung sekolah? Sudah memenuhi syarat atau belum? Bagaimana usaha memperbaikinya
b. Apakah perlengkapan dan alat pelajaran cukup? jika belum
bagaimana usaha untuk mencukupinya?Sudahkah memenuhi syarat psikologis
dan didaktis?
c. Bagaimana keadaan guru?
d. Bagaimana semangat kerja guru dan pegawai sekolah? Bagaimana absensi mereka? Apa yang menjadi sebab?
e. Bagaimana cara guru mengajar? Apakah sesuai dengan kurikulum
yang berlaku? Adakah usaha mereka untuk memperbaiki metode mengajar?
f. Bagaimana hasil pendidikan anak-anak? Apakah ada kemajuan?
g. Bagaimana usaha yang dapat dilakukan untuk memperbaiki dan
mempetinggi mutu guru? Dengan menambah kesejahteraan mereka? Dengan
rapat kunjungan kelas, atau ugrading.
h. Bagaimana sikap dan perasaan tanggung jawab guru dalam
partisipasinya terhadap pembinaan dan kemajuan sekolah? Adakah sifat dan
sifat kepemimpinan kepala sekolah yang kurang sesuai sehingga
mempengaruhi situasi kehidupan sekolah pada umumya?
Dari delapan contoh pertanyaan tersebut sudah cukup memberi gambaran
bahwa pekerjaan dan tanggung jawab kepala sekolah sebagai supervisor
pendidikan ternyata cukup berat dan sangat kompleks. Kepala sekokah
bukan kepala kantor yang hanya duduk di belakang meja dengan pekerjaan
menandatangani surat-surat urusan administrasi saja.
Dalam melaksanakan tugas sebagai supervisor. Kepala sekolah perlu memperhatiakan prinsip-prinsip sebagai berikut
a. Supervisi harus bersifat konstuktif dan kreatif sehingga menimbulkan dorongan untuk bekerja
b. Realistis dan mudah dilaksanakan
c. Menimbulkan rasa aman kepada guru/ karyawan
d. Berdasarkan hubungan profesional
e. Haus memperhitungkan kesanggupan dan sikap guru/ pegawai
f. Tidak bersifat mendesak (otoriter) karena dapat menimbulkan kegelisahan bahkan sifat antipati dari guru
g. Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuatan pangkat, kedudukan dari kekuasan pribadi
h. Supervisi tidak boleh bersifat mencari-cari kesalahan dan kekurangan (supervisi berbeda dengan inspeksi)
i. Supervisi tidak dapat terlalu cepat mengharap hasil
j. Supervisi hendaknya juga bersifat prefektif, korektif, dan kooperatif
Cepat lambatnya hasil supervisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor:
a. Lingkungan masyarakat sekitar sekolah
b. Besar kecilnya sekolah yang menjadi tanggung jawabnya.
c. Tingkatan dan sekolah
d. Keadaan (kondisi) guru dan pegawai yang ada
e. Kecakapan dan kemampuan kepala sekolah sendiri dalam tugasnya sebagai supervisor
Khususnya dalam bidang pembinaan kurikulum, tugas kepala sekolah
sebagai supervisor sangat penting karena justru bidang ini adalah faktor
yang ‘srtategis” untuk menentukan keberhasilan sekolah itu.
Beberapa langkah yang perlu dikerjakan antara lain:
a. Mebimbing guru agar dapat memilih metode mengajar yang tepat
b. Membimbing dan mengarahkan guru dalam pemilihan bahan
pelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak dan tuntutan kehidupan
masyarakat
c. Mengadakan kunjungan kelas yang teratur, untuk observasi
pada saat guru mengajar an selanjudnya didiskusikan dengan guru
d. Pada awal tahun pelajaran baru, mengarahkan penyusunan silabus sesuai dengan kurikulum yang berlaku
e. Menyelenggarakan rapat rutin untuk membawa kurikulum pelaksanannya disekolah
f. Setiap akhir pelajaran menyelenggarakan penilaian bersama terhadap program sekolah
Selanjutnya sebagai implikasi tugas supervisor tersebut beberapa hal
yang perlu dilakukan kepala sekolah sebagai pemimpin adalah;
a. Mengetahui keadaan / kondisi guru dalam latar belakang
kehidupan lingkungan dan sosial ekonominya, hal ini penting untuk
tindakan kepemimpinannya
b. Merangsang semangat kerja guru dengan berbagai cara
c. Mengusahakan tersedianya fasilitas yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan guru
d. Meningkatkan pastisipasi guru dalam kehidupan sekolah
e. Membina rasa kekeluargaan di lingkungan sekolah antar kepala ,guru, pegawai
f. Mempercepat hubungan sekolah dengan masyarakat, khususnya BP3 dan orang tua murid
Pelaksanaan supervisi di sekolah selalu berkaitan dengan tipe
menajemen pendidikan di sekolah. Dalam hubungan ini penjelasan Dr. Oteng
Sutisna M.Sc. (1979:156) perlu kita perhatikan ialah bahwa dalam
menajemen pendidikan disekolah yang demokratislah sekolah baru akan
mampu menciptakan lingkungan hidup yang demokratis, dimana para guru
sebagai pribadi-pribadi ikut serta dalam mengatur sekolah dan program
pengajaran yang demokratis.
Oleh karena itu, kepala sekolah sebagai supervisor dan sekaligus
sebagai pemimpin sekolah perlu memilih penggunaan menajemen pendidikan
disokolah yang demokratis ini karena dengan demikian kepala sekolah akan
banyak dibantu dengan datangnya banyak saran-saran yang berharga – dari
anak buahnya (para guru) dan kepala sekolah yang bijaksana pasti mampu
memilih pikiran-pikiran yang terbaik yang berasal dari guru.
0 comments:
Posting Komentar