a. Tujuan Administrasi Kesiswaan
Tujuan administrasi kesiswaan adalah mengatur kegiaatan-kegiatan peserta didik dari mulai masuk sekolah sampai lulus sekolah. Pengaturan kegiatan peserta didik tersebut diarahkan pada peningkatan mutu kegiatan belajar mengajar baik intra maupun ekstrakulikuler, sehingga memberikan konstribusi bagi pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah serta tujuan pendidikan secara keseluruhan. Dengan demikian administrasi kesiswaan di sekolah menengah (SMA-SMK) disusun untuk memberi petunjuk bagi penyelenggara dan pengelola administrasi kesiswaan dapat tertib dan teratur sehingga mendukung tercapainya tujuan sekolah.
b. Sasaran
Sasaran administrasi kesiswaan adalah seluruh siswa pada setiap tingkat, dan jenjang pendidikan.
c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kesiswaan meliputi :
1) perencanaan peserta didik yang diawali dengan penerimaan siswa baru, dan Masa Orientasi Siswa (MOS).
Tujuan administrasi kesiswaan adalah mengatur kegiaatan-kegiatan peserta didik dari mulai masuk sekolah sampai lulus sekolah. Pengaturan kegiatan peserta didik tersebut diarahkan pada peningkatan mutu kegiatan belajar mengajar baik intra maupun ekstrakulikuler, sehingga memberikan konstribusi bagi pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah serta tujuan pendidikan secara keseluruhan. Dengan demikian administrasi kesiswaan di sekolah menengah (SMA-SMK) disusun untuk memberi petunjuk bagi penyelenggara dan pengelola administrasi kesiswaan dapat tertib dan teratur sehingga mendukung tercapainya tujuan sekolah.
b. Sasaran
Sasaran administrasi kesiswaan adalah seluruh siswa pada setiap tingkat, dan jenjang pendidikan.
c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kesiswaan meliputi :
1) perencanaan peserta didik yang diawali dengan penerimaan siswa baru, dan Masa Orientasi Siswa (MOS).
- Penerimaan Siswa Baru (PSB) meliputi : Penetuan kebujakan PSB, sistem PSB, kriteria PSB, Prosedur PSB, dan pemecahan provlrm-problem PSB.
- Orientasi Siswa Baru, meliputi pengaturan hari-hari pertama sekolah, Masa Orientasi Siswa (MOS), pendekatan yang digunakan dalam MOS, dan tehnik-tehnik yang digunakna dalam orientasi siswa.
2) Mengatur kehadiran, dan ketidakhadiran peserta didik di sekolah
3) Mengatur pengelompokan peserta didik
4) Mengatur evaluasi peserta didik, baik dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar, bimbingan penyuluhan maupun kepentingan peserta didik.
5) Mengatur kenaikan tingkat/ kenaikan kelas peserta didik
6) Mengatur peserta didik yang drop out
7) Mengatur kode etik, dan peningkatan disiplin peserta didik
8) Mengatur organisasi peserta didik yang meliputi seperti OSIS, Organisasi Pramuka, PMR, KIR, Kelompok Studitour, Club Pecinta Alam, Peringatan hari besar keagamaan
9) Mengatur layanan peserta didik
3) Mengatur pengelompokan peserta didik
4) Mengatur evaluasi peserta didik, baik dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar, bimbingan penyuluhan maupun kepentingan peserta didik.
5) Mengatur kenaikan tingkat/ kenaikan kelas peserta didik
6) Mengatur peserta didik yang drop out
7) Mengatur kode etik, dan peningkatan disiplin peserta didik
8) Mengatur organisasi peserta didik yang meliputi seperti OSIS, Organisasi Pramuka, PMR, KIR, Kelompok Studitour, Club Pecinta Alam, Peringatan hari besar keagamaan
9) Mengatur layanan peserta didik
- Layanan BP/ BK,
- Layana perpustakaan
- Layanan laboratorium
- Layanan penasihat akademik (wali kelas)
- Layanan koperasi siswa/i.
j) Mengatur kegiatan pelaksanaan wawasan wyatamandala.
d. Pelaksanaan Administrasi Kesiswaan
Proses administrasi kesiswaan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1) Pemilihan data siswa
a) Data siswa kelas I baru (Danun, STTB, kartu seleksi)
b) Data siswa kelas II baru (Surat Pernyataan Mutasi, Rapot, Nilai UAS/UN, STTB)
c) Data siswa yang pindah/ keluar (Surat Pernyataan Mutasi, Raport)
d) Siswa yang tamat belajar (STTB, Nilai UAN/UAS)
e) Data rombongan belajar (Nilai UAN, Raport, Peringkat)
f) Kegiatan belajar mengajar (kehadiran siswa, Intrakurikuler, Agenda PBM)
g) Data siswa dalam kegiatan pengembangan diri (daftar minat dan bakat)
h) Data siswa dalam kegiatan OSIS, PMR, Pramuka, KIR, )
2) Pengisian Format Data Siswa
a) Penerimaan Siswa baru
Penerimaan Siswa Baru merupakan kegiatan yang mengatur siswa melalui rangkaian prosedur: pembentukan panitia, rapat penentuan siswa baru, pemasangan/pengiriman pengumuman, pendaftaran siswa baru, seleksi, penentuan siswa yang diterima dan pendaftaran siswa yang diterima.
Instrumen yang biasa digunakan untuk PSB antara lain:
d. Pelaksanaan Administrasi Kesiswaan
Proses administrasi kesiswaan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1) Pemilihan data siswa
a) Data siswa kelas I baru (Danun, STTB, kartu seleksi)
b) Data siswa kelas II baru (Surat Pernyataan Mutasi, Rapot, Nilai UAS/UN, STTB)
c) Data siswa yang pindah/ keluar (Surat Pernyataan Mutasi, Raport)
d) Siswa yang tamat belajar (STTB, Nilai UAN/UAS)
e) Data rombongan belajar (Nilai UAN, Raport, Peringkat)
f) Kegiatan belajar mengajar (kehadiran siswa, Intrakurikuler, Agenda PBM)
g) Data siswa dalam kegiatan pengembangan diri (daftar minat dan bakat)
h) Data siswa dalam kegiatan OSIS, PMR, Pramuka, KIR, )
2) Pengisian Format Data Siswa
a) Penerimaan Siswa baru
Penerimaan Siswa Baru merupakan kegiatan yang mengatur siswa melalui rangkaian prosedur: pembentukan panitia, rapat penentuan siswa baru, pemasangan/pengiriman pengumuman, pendaftaran siswa baru, seleksi, penentuan siswa yang diterima dan pendaftaran siswa yang diterima.
Instrumen yang biasa digunakan untuk PSB antara lain:
- • Forum A ( formulir pendaftaran)
- • Forum B (bukti pendaftaran), daftar peringkat, Nilai UAN
- • Form C (pengendali) jurnal harian
- • Kuitansi pengelolaan PSB
- • Petunjuk singkat/ Persyaratan masuk
- • Bukti pengambilan nilai UN yang diterima
- • Masa Orientasi Siswa (MOS)
- • Buku Klaper
- • Pengelompokkan belajar siswa
b) Buku Klaper
Buku induk siswa digunakan untuk mencari siswa yang masih ada pada saat sekarang, maupun untuk mencari nomor induk siswa yang telah tamat atau pernah bersekolah di sekolah tersebut. Untuk itu, pengisian buku klaper memerlukan ketelitian dalam mengerjakannya secara terus menerus dari tahun ke tahun.
c) Daftar kehadiran siswa
Daftar kehadiran siswa berguna untuk pembinaan disiplin siswa dan pengecekan materi pelajaran akibat ketidakhadiran siswa di sekolah.
Format:
Buku induk siswa digunakan untuk mencari siswa yang masih ada pada saat sekarang, maupun untuk mencari nomor induk siswa yang telah tamat atau pernah bersekolah di sekolah tersebut. Untuk itu, pengisian buku klaper memerlukan ketelitian dalam mengerjakannya secara terus menerus dari tahun ke tahun.
c) Daftar kehadiran siswa
Daftar kehadiran siswa berguna untuk pembinaan disiplin siswa dan pengecekan materi pelajaran akibat ketidakhadiran siswa di sekolah.
Format:
- • Dibuat sesuai dengan kebutuhan
- • Diisi setiap hari
- • Direkap setiap bulan
d) Daftar Kelas/ leger
Biodata setiap siswa dalam satu kelompok belajar siswa dicatat pada suatu buku daftar kelas termasuk nilai rapot setiap siswa.
e) Buku kemajuan siswa/ jurnal
Buku kemajuan siswa/jurnal berguna untuk mengetahui:
Biodata setiap siswa dalam satu kelompok belajar siswa dicatat pada suatu buku daftar kelas termasuk nilai rapot setiap siswa.
e) Buku kemajuan siswa/ jurnal
Buku kemajuan siswa/jurnal berguna untuk mengetahui:
- • Jadwal pelajaran
- • Nama guru mata pelajaran yang melaksanakan KBM
- • Materi yang diajarkan
- • Kehadiran guru dan siswa
f) Nominasi siswa (8355)
Untuk mengetahui seluruh jumlah siswa dan identitas setiap siswa dapat dipantau dari daftar nominasi siswa.
g) Buku mutasi siswa
Pengisian buku mutasi rutin setiap awal dan akhir bulan sangat membantu dalam pembuatan laporan keadaan siswa setiap bulan/ semester/ tahun. Formasi siswa dalam setiap kelas dapat cepat diketahui dalam buku mutasi siswa, sehingga dapat membantu kelancaran pengolahan data secara cepat dan tepat sebagai bahan membuat laporan.
h) Nominasi peserta UAS/UN
Dalam menyusun formulir dan format data calon peserta UAS/UN diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kekeliruan terutama dalam inventarisasi awal dan pengolahan lebih lanjut yang berkaitan dengan UAS/UN.
i) Dokumen penyerahan STTB
STTB merupakan dokumen resmi dan merupakan surat berharga. Oleh karena itu, pengolahan STTB harus dilakukan secara teliti dan copy dokumen STTB harus disimpan dalam file tersendiri.
j) Tata tertib siswa
Penyususnan tata tertib disesuaikan dengan ketentuan Dinas Pendidikan dan Kebutuhan sekolah setempat.
k) Papan absen kelas
Digunakan untuk mencatat siswa yang tidak hadir dan pengumuman di kelas masing-masing. Format disesuaikan dengan kebutuhan.
l) Papan data
Papan data dapat dipakai untuk menyusun program-program pendidikan yang perlu untuk dipaparkan. Papan data dibuat menurut kebutuhan antar lain yang berkaitan dengan:
Untuk mengetahui seluruh jumlah siswa dan identitas setiap siswa dapat dipantau dari daftar nominasi siswa.
g) Buku mutasi siswa
Pengisian buku mutasi rutin setiap awal dan akhir bulan sangat membantu dalam pembuatan laporan keadaan siswa setiap bulan/ semester/ tahun. Formasi siswa dalam setiap kelas dapat cepat diketahui dalam buku mutasi siswa, sehingga dapat membantu kelancaran pengolahan data secara cepat dan tepat sebagai bahan membuat laporan.
h) Nominasi peserta UAS/UN
Dalam menyusun formulir dan format data calon peserta UAS/UN diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kekeliruan terutama dalam inventarisasi awal dan pengolahan lebih lanjut yang berkaitan dengan UAS/UN.
i) Dokumen penyerahan STTB
STTB merupakan dokumen resmi dan merupakan surat berharga. Oleh karena itu, pengolahan STTB harus dilakukan secara teliti dan copy dokumen STTB harus disimpan dalam file tersendiri.
j) Tata tertib siswa
Penyususnan tata tertib disesuaikan dengan ketentuan Dinas Pendidikan dan Kebutuhan sekolah setempat.
k) Papan absen kelas
Digunakan untuk mencatat siswa yang tidak hadir dan pengumuman di kelas masing-masing. Format disesuaikan dengan kebutuhan.
l) Papan data
Papan data dapat dipakai untuk menyusun program-program pendidikan yang perlu untuk dipaparkan. Papan data dibuat menurut kebutuhan antar lain yang berkaitan dengan:
- • PSB
- • Kelulusan
- • Usia siswa
- • Status/Pekerjaan
m) Kohort
n) Kohort adalah diagram yang menggambarkan arus perkembangan siswa sejak awal, sampai akhir jenjang pendidikan.
e. Administrasi Pembinaan Kesiswaan
Pembinaan kesiswaan adalah suatu kegiatan yang meliputi perencanaan, pengaturan, pelaksanaan, pengawasan, penilaian, pengembangan, dan pemberian berbagai bentuk kegiatan kepada peserta didik sebagai insan pribadi, insan pendidikan sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan Tujuan Pendidikan Nasional.
1) Materi dan Jalur pembinaan Kesiswaan
a) Materi pembinaan kesiswaan mencakup:
(1) pembinaan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
(2) pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara
(3) pembinaan pendidikan pendahuluan bela negara
(4) pembinaan kepribadian dan budi pekerti luhur
(5)pembinaan berorganisasi, pendidikan politik, dan kepemimpinan
(6) pembinaan keterampilan dan kewirausahaan
(7) pembinaan kesegaran jasmani dan daya kreasi
(8) pembinaan persepsi, apresiasi, dan kreasi seni.
b)Jalur pembinaan kesiswaan meliputi:
(1) Organisasi kesiswaan
(2) Latihan kepemimpinan
(3) Kegiatan ekstrakurikuler
(4) Kegiatan wawasan wyatamandala
2) Organisasi Kesiswaan
OSIS merupakan satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah untuk mencapai tujuan pembinaan dan pengembangan kesiswaan. OSIS bersifat intrasekolah, artinya, tidak ada hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain, dan tidak menjadi bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah. Setiap siswa otomatis menjadi anggota OSIS di sekolah yang bersangkutan. Keanggotaan itu secara otomatis berakhir dengan keluarnya siswa dari sekolah yang bersangkutan.
3) Pelatihan Kepemimpinan
Pelatihan kepemimpinan meliputi:
a) pelatihan kepemimpinan bagi pembina OSIS
b) pelatihan kepemimpinan bagi pengurus OSIS
c) pelatihan kepemimpinan bagi perwakilan kelas
d) pelatihan kepemimpinan bagi anggota OSIS
Pelatihan kepemimpinan bagi pembina OSIS juga dikenal dengan orientasi pengembangan pembimbing kesiswaan (OPPK) dan latihan bagi pengurus OSIS dan perwakilan kelas melalui Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS).
4) Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan perbaikan dan pengayaan yang berkaitan dengan program kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk lebih memantapkan pembentukan kepribadian. Kegiatan ini dilaksanakan di luar jam pelajaran yang tercantum di dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut.
a) Pembinaan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
(1) melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing;
(2) memperingati hari-hari besar agama,
(3) melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama;
(4) membina toleransi kehidupan antarumat beragama;
(5) menyelenggarakan kegiatan seni yang bernafaskan keagamaan.
b) Pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara
(1) melaksanakan upacara bendera pada setiap hari Senin dan Sabtu, serta hari-hari basar Nasional;
(2) melaksanakan bakti sosial;
(3) mengadakan lomba karya tulis;
(4) melaksanakan pertukaran siswa antarpropinsi;
(5) menghayati dan mampu menyanyikan lagu-lagu Nasional.
c) Pembinaan pendidikan pendahuluan bela negara
(1) melaksanakan tata tertib sekolah;
(2) melaksanakan baris-berbaris;
(3) mempelajari dan menghayati sejarah perjuangan bangsa;
(4) melaksanakan wisata siswa, pencinta alam,kelestarian alam dan lingkungan;
(5) mempelajari dan menghayati semangat perjuangan para pahlawan bangsa.
d) Pembinaan kepribadian dan budi pekerti luhur
(1) melaksankan tata krama pergaulan
(2) menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran rela berkorban dengan jalan melaksanakan perbuatan amal untuk meringankan beban dan penderitaan orang lain.
(3) meningkatkan sikap hormat siswa terhadap orang tua, guru, dan sesama siswa di lingkungan masyarakat.
e) Pembinaan berorganisasi, pendidikan politik, dan kepemimpian meliputi:
(1) memantapkan dan mengembangkan peran siswa di dalam OSIS sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing;
(2) membentuk kelompok belajar berdasarkan keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, dan kerindangan (6);
(3) melaksanakan latihan kepemimpinan siswa;
(4) mengadakan forum diskusi ilmiah;
(5) mengadakan media komunikasi OSIS (bulletin, majalah dinding, dsb.);
(6) mengorganisasikan suatu pementasan atau bazaar.
f) Pembinaan keterampilan dan kewirausahaan meliputi:
(1) meningkatkan keterampilan dalam menciptakan suatu barang tidak berguna menjadi berguna;
(2) meningkatkan keterampilan di bidang teknik, elektronik, pertanian, dan peternakan;
(3) meningkatkan usaha-usaha keterampilan tangan;
(4) meningkatkan usaha-usaha keterampilan tangan;
(5) meningkatkan usaha Koperasi Sekolah dan Unit Produksi;
(6) Melaksanakan Praktik Kerja Nyata (PKN) atau Pengalaman Kerja Lapangan (PKL).
g) Pembinaan kesegaran jasmani dan daya kreasi
(1) meningkatkan kesadaran hidup sehat d lingkungan sekolah, rumah, dan masyarakat;
(2) melaksanakan usaha kesehatan sekolah;
(3) melaksanakan keindahan sekolah, penghijauan, dan kebersihan sekolah;
(4) menyelenggarakan kantin sehat;
(5) meningkatkan kesehatan mental;
(6) melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, minuman keras, dan merokok;
(7) melaksanakan Senam Pagi Indonesia, Senam Kesegaran Jasmani, dan olah raga lainnya;
(8) menyelenggarakan lomba berbagai macam olah raga;
(9) mengembangkan motto: ”rekreasi dan kreatif”
h) Pembinaaan persepsi, apresiasi, dan kreasi seni.
(1) mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa di bidang seni suara, seni tari, seni kerajinan, drama,/ sastra, musik, dan fotografi;
(2) menyelenggarakan sanggar berbagai seni;
(3) meningkatkan daya cipta seni;
(4) mementaskan, memamerkan berbagai cabang seni, baik hasil karya siswa/ sekolah maupun karya seni dari luar lingkungan sekolah.
5) Kegiatan Wawasan Wyatamandala
Wawasan wyatamandala pada hakikatnya merupakan suatu sikap pandang dan kesadaran serta tanggung jawab terhadap lingkungan pendidikan yang fungsinya sebagai tempat kegiatan proses belajar mengajar dan tidak untuk kegiatan lain yang tidak mendukung pendidikan;
Unsur-unsur Wawasan wyatamandala sebagai berikut:
a) sekolah sebagai lingkungan pendidikan
b) kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolahnya;
c) guru dan orang tua siswa yang saling pengertian dan kerja sama yang erat untuk mengemban tugas pendidikan;
d) Warga sekolah, baik dalam maupun luar lingkungan sekolah harus menjunjung tinggi martabat dan citra guru;
e) masyarakat sekitarnya yang harus mendukung kerukunan antarwarga sekolah.
n) Kohort adalah diagram yang menggambarkan arus perkembangan siswa sejak awal, sampai akhir jenjang pendidikan.
e. Administrasi Pembinaan Kesiswaan
Pembinaan kesiswaan adalah suatu kegiatan yang meliputi perencanaan, pengaturan, pelaksanaan, pengawasan, penilaian, pengembangan, dan pemberian berbagai bentuk kegiatan kepada peserta didik sebagai insan pribadi, insan pendidikan sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan Tujuan Pendidikan Nasional.
1) Materi dan Jalur pembinaan Kesiswaan
a) Materi pembinaan kesiswaan mencakup:
(1) pembinaan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
(2) pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara
(3) pembinaan pendidikan pendahuluan bela negara
(4) pembinaan kepribadian dan budi pekerti luhur
(5)pembinaan berorganisasi, pendidikan politik, dan kepemimpinan
(6) pembinaan keterampilan dan kewirausahaan
(7) pembinaan kesegaran jasmani dan daya kreasi
(8) pembinaan persepsi, apresiasi, dan kreasi seni.
b)Jalur pembinaan kesiswaan meliputi:
(1) Organisasi kesiswaan
(2) Latihan kepemimpinan
(3) Kegiatan ekstrakurikuler
(4) Kegiatan wawasan wyatamandala
2) Organisasi Kesiswaan
OSIS merupakan satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah untuk mencapai tujuan pembinaan dan pengembangan kesiswaan. OSIS bersifat intrasekolah, artinya, tidak ada hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain, dan tidak menjadi bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah. Setiap siswa otomatis menjadi anggota OSIS di sekolah yang bersangkutan. Keanggotaan itu secara otomatis berakhir dengan keluarnya siswa dari sekolah yang bersangkutan.
3) Pelatihan Kepemimpinan
Pelatihan kepemimpinan meliputi:
a) pelatihan kepemimpinan bagi pembina OSIS
b) pelatihan kepemimpinan bagi pengurus OSIS
c) pelatihan kepemimpinan bagi perwakilan kelas
d) pelatihan kepemimpinan bagi anggota OSIS
Pelatihan kepemimpinan bagi pembina OSIS juga dikenal dengan orientasi pengembangan pembimbing kesiswaan (OPPK) dan latihan bagi pengurus OSIS dan perwakilan kelas melalui Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS).
4) Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan perbaikan dan pengayaan yang berkaitan dengan program kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk lebih memantapkan pembentukan kepribadian. Kegiatan ini dilaksanakan di luar jam pelajaran yang tercantum di dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut.
a) Pembinaan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
(1) melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing;
(2) memperingati hari-hari besar agama,
(3) melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama;
(4) membina toleransi kehidupan antarumat beragama;
(5) menyelenggarakan kegiatan seni yang bernafaskan keagamaan.
b) Pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara
(1) melaksanakan upacara bendera pada setiap hari Senin dan Sabtu, serta hari-hari basar Nasional;
(2) melaksanakan bakti sosial;
(3) mengadakan lomba karya tulis;
(4) melaksanakan pertukaran siswa antarpropinsi;
(5) menghayati dan mampu menyanyikan lagu-lagu Nasional.
c) Pembinaan pendidikan pendahuluan bela negara
(1) melaksanakan tata tertib sekolah;
(2) melaksanakan baris-berbaris;
(3) mempelajari dan menghayati sejarah perjuangan bangsa;
(4) melaksanakan wisata siswa, pencinta alam,kelestarian alam dan lingkungan;
(5) mempelajari dan menghayati semangat perjuangan para pahlawan bangsa.
d) Pembinaan kepribadian dan budi pekerti luhur
(1) melaksankan tata krama pergaulan
(2) menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran rela berkorban dengan jalan melaksanakan perbuatan amal untuk meringankan beban dan penderitaan orang lain.
(3) meningkatkan sikap hormat siswa terhadap orang tua, guru, dan sesama siswa di lingkungan masyarakat.
e) Pembinaan berorganisasi, pendidikan politik, dan kepemimpian meliputi:
(1) memantapkan dan mengembangkan peran siswa di dalam OSIS sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing;
(2) membentuk kelompok belajar berdasarkan keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, dan kerindangan (6);
(3) melaksanakan latihan kepemimpinan siswa;
(4) mengadakan forum diskusi ilmiah;
(5) mengadakan media komunikasi OSIS (bulletin, majalah dinding, dsb.);
(6) mengorganisasikan suatu pementasan atau bazaar.
f) Pembinaan keterampilan dan kewirausahaan meliputi:
(1) meningkatkan keterampilan dalam menciptakan suatu barang tidak berguna menjadi berguna;
(2) meningkatkan keterampilan di bidang teknik, elektronik, pertanian, dan peternakan;
(3) meningkatkan usaha-usaha keterampilan tangan;
(4) meningkatkan usaha-usaha keterampilan tangan;
(5) meningkatkan usaha Koperasi Sekolah dan Unit Produksi;
(6) Melaksanakan Praktik Kerja Nyata (PKN) atau Pengalaman Kerja Lapangan (PKL).
g) Pembinaan kesegaran jasmani dan daya kreasi
(1) meningkatkan kesadaran hidup sehat d lingkungan sekolah, rumah, dan masyarakat;
(2) melaksanakan usaha kesehatan sekolah;
(3) melaksanakan keindahan sekolah, penghijauan, dan kebersihan sekolah;
(4) menyelenggarakan kantin sehat;
(5) meningkatkan kesehatan mental;
(6) melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, minuman keras, dan merokok;
(7) melaksanakan Senam Pagi Indonesia, Senam Kesegaran Jasmani, dan olah raga lainnya;
(8) menyelenggarakan lomba berbagai macam olah raga;
(9) mengembangkan motto: ”rekreasi dan kreatif”
h) Pembinaaan persepsi, apresiasi, dan kreasi seni.
(1) mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa di bidang seni suara, seni tari, seni kerajinan, drama,/ sastra, musik, dan fotografi;
(2) menyelenggarakan sanggar berbagai seni;
(3) meningkatkan daya cipta seni;
(4) mementaskan, memamerkan berbagai cabang seni, baik hasil karya siswa/ sekolah maupun karya seni dari luar lingkungan sekolah.
5) Kegiatan Wawasan Wyatamandala
Wawasan wyatamandala pada hakikatnya merupakan suatu sikap pandang dan kesadaran serta tanggung jawab terhadap lingkungan pendidikan yang fungsinya sebagai tempat kegiatan proses belajar mengajar dan tidak untuk kegiatan lain yang tidak mendukung pendidikan;
Unsur-unsur Wawasan wyatamandala sebagai berikut:
a) sekolah sebagai lingkungan pendidikan
b) kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolahnya;
c) guru dan orang tua siswa yang saling pengertian dan kerja sama yang erat untuk mengemban tugas pendidikan;
d) Warga sekolah, baik dalam maupun luar lingkungan sekolah harus menjunjung tinggi martabat dan citra guru;
e) masyarakat sekitarnya yang harus mendukung kerukunan antarwarga sekolah.
0 comments:
Posting Komentar