Pendidikan yang berguna adalah pendidikan yang menyadarkan sikap
kritis terhadap dunia dan mengarahkan perubahannya (Nur Syams, 2008:
194) Dalam menghadapi dunia, pendidikan diarahkan tidak hanya pada
kemampuan retorika yang bersifat verbal, akan tetapi juga mengarah
kepada pendidikan kelakuan yang bertumpu pada kemampuan profeesional.
Untuk mememiliki kemampuan itu tentunya harus dirangsang sikap kritis terhadap kenyataan-kenyataan di sekelilingnya dan berbekal dengan sikap kritis itu, akan ditemukan berbagai pengalaman yang dialaminya sendiri dan masyarakatnya. Dari self empowerment ke social empoweriment.
Kurikulum pendidikan seharusnya tidak didominasi oleh pola pendidikan tradisional yang mengedepankan uraian verbal dan hafalan ketimbang kemampuan praktik yang menrangsang profesionalisme. Akibatnya dunia pendidikan lebih banyak menghasilkan retorika atau ungkapan-ungkapan verbal, ketimbang mencermati kenyataan-kenyataan sosial dan kemudian mengubahnya melalui kemampuan yang dimilikinya.
Karena itu, harus diakui bahwa pendidikan itu adalah sesuatu yang value laden bukan value free. Sebagai dunia yang value laden maka dunia pendidikan diharapkan memiliki: (1) kesadaran kritis yang didasari oleh suatu landasan etika, sehingga mampu memisahkan berbagai hal dalam kerangka konseptual yang tepat. (2) memiliki kemampuan profesional sehingga mampu mengaplikasikan sesuai dengan bidang yang digelutinya, (3) memiliki kemampuan sebagai agen perubahan dan pelopor bagi masyarakatnya.
Jika -setidaknya- ketiga hal tersebut mampu tercermin dalam wajah pendidikan kita, maka yakinlah bahwa pendidikan akan menemukan bentuknya yang benar menuju kepada terwujudnya masyarakat pendidikan yang dicita-citakan.
sumber : http://www.muniryusuf.com
0 comments:
Posting Komentar