Pendefinisian matematika sampai saat ini belum ada
kesepakatan yang bulat, namun demikian dapat dikenal melalui
karakteristiknya. Sedangkan karakteristik matematika dapat dipahami
melalui hakikat matematika.
James dan James (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa
matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran,
dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan
jumlah yang banyak yang terbagi kedalam tiga bidang yaitu aljabar,
analisis dan geometri.
Johnson dan Rising (1972) dalam bukunya mengatakan bahwa matematika
adalah pola berfikir, pola mengorganisasi, pembuktian yang logic,
matematika itu bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan
cermat, jelas dan akurat, representasinya dengan symbol dan padat,
lebih berupa bahasa symbol mengenai ide dari pada mengenai bunyi.
Reys, dkk (1984) dalam bukunya mengataan bahwa matematika adalah
telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola pikiran, suatu
seni, suatu bahasa dan suatu alat.
Kline (1973) dalam bukunya mengatakan bahwa matematika itu bukanlah
pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri,
tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam
memahami dan menguasai permasalahan social, ekonomi dan alam.
Hudoyo (1979:96) mengemukakan bahwa hakikat matematika berkenan
dengan ide-ide, struktur – struktur dan hubungan-hubungannya yang diatur
menurut urutan yang logis. Jadi matematika berkenaan dengan
konsep-konsep yang abstrak. Selanjutnya dikemukakan bahwa apabila
matematika dipandang sebagai struktur dari hubungan-hubungan maka
simbol- simbol formal diperlukan untuk membantu memanipulasi
aturan-aturan yang beroperasi di dalam struktur-struktur. Sedang
Soedjadi (1985:13) berpendapat bahwa simbol-simbol di dalam matematika
umumnya masih kosong dari arti sehingga dapat diberi arti sesuai dengan
lingkup semestanya.
Berdasarkan uraian di atas, agar supaya simbol itu berarti maka kita
harus memahami ide yang terkandung di dalam simbol tersebut. Karena itu,
hal terpenting adalah bahwa ide harus dipahami sebelum ide itu sendiri
disimbolkan. Misalnya simbol (x, y) merupakan pasangan simbol “x” dan
“y” yang masih kosong dari arti. Apabila konsep tersebut dipakai dalam
geometri analitik bidang, dapat diartikan sebagai kordinat titik,
contohnya A(1,2), B(6,9), titik A (1,2) titik A terletak pada
perpotongan garis X = 1 dan y = 2 titik B( 6, 9) artinya titik B
terletak pada perpotongan garis X = 6 dan y = 9. Hubungan–hubungan
dengan simbol-simbol dan kemudian mengaplikasikan konsep-konsep yang
dihasilkan kesituasi yang nyata.
Soedjadi (2000: 1) mengemukakan bahwa ada beberapa definisi atau
pengertian matematika berdasarkan sudut pandang pembuatnya, yaitu
sebagai berikut:
- Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisisr secara sistematik
- Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi
- Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan dengan bilangan.
- Matematika adalah pengetahuan fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk.
- Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logic
- Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.
Sumardyono (2004:28) secara umum definisi matematika dapat dideskripsikan sebagai berikut, di antaranya:
a) Matematika sebagai struktur yang terorganisir.
Agak berbeda dengan ilmu pengetahuan yang lain, matematika merupakan
suatu bangunan struktur yang terorganisir. Sebagai sebuah struktur, ia
terdiri atas beberapa komponen, yang meliputi aksioma/postulat,
pengertian pangkal/primitif, dan dalil/teorema (termasuk di dalamnya
lemma (teorema pengantar/kecil) dan corolly/sifat).
b) Matematika sebagai alat (tool).
Matematika juga sering dipandang sebagai alat dalam mencari solusi berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.
c) Matematika sebagai pola pikir deduktif.
Matematika merupakan pengetahuan yang memiliki pola pikir deduktif,
artinya suatu teori atau pernyataan dalam matematika dapat diterima
kebenarannya apabila telah dibuktikan secara deduktif (umum).
d) Matematika sebagai cara bernalar (the way of thinking).
Matematika dapat pula dipandang sebagai cara bernalar, paling tidak
karena beberapa hal, seperti matematika matematika memuat cara
pembuktian yang sahih (valid), rumus-rumus atau aturan yang umum, atau
sifat penalaran matematika yang sistematis.
e) Matematika sebagai bahasa artifisial.
Simbol merupakan ciri yang paling menonjol dalam matematika. Bahasa
matematika adalah bahasa simbol yang bersifat artifisial, yang baru
memiliki arti bila dikenakan pada suatu konteks.
f) Matematika sebagai seni yang kreatif.
Penalaran yang logis dan efisien serta perbendaharaan ide-ide dan
pola-pola yang kreatif dan menakjubkan, maka matematika sering pula
disebut sebagai seni, khususnya merupakan seni berpikir yang kreatif.
Dari definisi – definisi diatas, bahwa pengertian tentang matematika
itu dengan menggabungkan pengertia dari definisi-definisi tersebut.
Semua definisi dapat diterima, karena memamng matematika dapat ditinjau
dari segala sudut, dan matematika itu bias memasuki seluruh segi
kehidupan manusia, dari yang paling sederhana sampai kepada yang paling
kompleks.
I. Matematika Sebagai Ilmu Deduktif
Matematika dikenal sebagai ilmu deduktif. Ini berarti proses
pengerjaan matematika harus bersifat deduktif, matematika tidak menerima
generalisasi berdasarkan pengamatan (induktif), tetapi harus
berdasarkan pembuktian deduktif, untuk membantu pemikiran pada
tahap-tahap permulaan seringkali kita memerlukan bantuan contoh-contoh
khusus atau ilustrasi geometris.
II. Matematika Sebagai Ilmu Terstruktur
Matematika mempelajari tentang pola keteraturan, tentang struktur
yang terorganisasikan. Dimulai dari unsure-unsur yang tidak
terdefinisikan (undefined terms, basic terms, primitive terms) kemudian
pada unsure yang didefinisikan ke aksioma/postulat dan akhirnya pada
teorama (Ruseffendi, 1980:50). Konsep-konsep matematika tersusun secara
hierarkis, terstruktur, logis dan sistematis mulai dari konsep yang
paling sederhana sampai konsep yang paling kompleks.
III. Matematika sebagai Ratu dan Pelayan Ilmu
Matematika itu sebagai suatu ilmu yang berfungsi melayani ilmu
pengetahuan. Matematika tumbuh dan berkembang untuk dirinya sendiri
sebagai suatu ilmu, juga untuk melayani kebutuhan ilmu pengetahuan dalam
pengembangan dan operasionalnya
0 comments:
Posting Komentar